Konsumsi bbm Suzuki Baleno hatchback di Indonesia boleh jadi yang cukup oke. Karena mobil penumpang satu ini punya catatan impresif di bagian konsumsi bbm.
Sayangnya enggak semua orang tahu mengenai konsumsi bbm Suzuki Baleno hatchback ini. Sebagian orang menilai desainnya kurang asik, fiturnya kurang, bla bla bla.
Kalau menurut kami, Suzuki Baleno hatchback ini sangat layak buat dipinang. Apalagi buat dijadikan mobil harian. Karena konsumsi bbm Suzuki Baleno hatchback ini benar-benar sangat irit.
Saking iritnya, kami setuju kalau mobil hatchback ini bisa ngalahin konsumsi bbmnya LCGC kebanyakan. Ah, masa iya sih. Enggak percaya? Coba lihat dulu nih data berikut.
MESIN |
Jenis: K14B |
Silinder: 4 in-line |
Jumlah katup: 16 |
Isi silinder: 1,373 cc |
Diameter x langkah: 73,0 x 82,0 mm |
Daya maksimum: 92,4 PS @6.000 rpm |
Momen torsi maksimum: 130 Nm @4.200 rpm |
Distribusi bahan bakar: Multiple injection |
Konsumsi BBM Suzuki Baleno
Soal dapur pacu, Suzuki Baleno Hatchback ini dibenamkan mesin berkapasitas 1.373 cc, 4 silinder dengan sistem pembakaran multipoint injection. Mesin berkode K14B ini diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 91 hp dengan torsi 130 Nm.
Di Indonesia, mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan transmisi. Yakni manual dan otomatis. Untuk transmisi manual dibekali dengan 5 percepatan sedangkan transmisi otomatis hanya 4 percepatan saja.
Di atas kertas, bagi sebagian orang tenaga mesin Suzuki Baleno ini dianggap kecil. Tapi coba dipikir kembali. Memangnya city car harus sebesar apa tenaganya? Kan bukan buat kebut-kebutan juga, toh?
Menurut kami, sebuah salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan saat membeli city car bukanlah tenaga. Tetapi lebih mementingkan konsumsi bbm untuk mobilitas di perkotaan.
Namanya saja city car, sudah sewajarnya punya konsumsi bbm yang baik. Kalau boros, bakalan sedikit menyiksa pengeluaran buat isi bensin nih!
Kenapa kita bilang konsumsi bbm Suzuki Baleno hatchback ini hampir setara LCGC? Karena berdasarkan pengujian mobil ini memang punya konsumsi bbm yang sangat irit.
Berdasarkan pengujian oleh Fransiscus Rosano, reviewer Mas Moobil terhadap Suzuki Baleno hatchback miliknya pribadi memang mobil tersebut sangat irit.
Hasil Tes Akselerasi Suzuki Baleno
Berdasarkan data, walaupun tenaga mesin mobil ini dianggap kecil tapi performanya lumayan. Dari 0 sampai 60 km per jam, mobil ini bisa melesat dalam waktu 5,3 detik.
Sedangkan dari 0 sampai 100 km per jam mencatatkan waktu di angka 11,7 detik. Pada saat mobil melaju di kecepatan 40 km per jam dan digeber menuju 80 km per jam hanya butuh waktu 4,9 detik.
Sedangkan untuk kecepatan berlari dari 0 sampai 402 meter, mobil ini sanggup melesat dalam waktu 18,4 detik. Oh iya, mobil yang digunakan merupakan Baleno dengan transmisi otomatis. Enggak jelek-jelek amat kan performa mesinnya?
Walaupun mesinnya hanya 1.400 cc, tapi Baleno ini masih bisa lah diajak lari-lari kecil. Tapi harus ingat, ini adalah city car bukan mobil sport yang punya performa dahsyat.
Hal yang Mempengaruhi Konsumsi BBM
Walaupun konsumsi bbm Suzuki Baleno hatchback ini terbilang baik, tapi ada beberapa hal yang harus diingat. Pada dasarnya gaya berkendara pribadi seseorang lah yang juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Walaupun mobilnya sama, jarak tempuhnya sama dan rutenya pun sama tetapi gaya berkendara seseorang pasti berbeda. Mulai dari cara menginjak gas, menginjak rem, dan cara memindahkan transmisi.
Semua ini sangatlah berpengaruh dalam keiritan bahan bakar mobil. Untuk mendapatkan konsumsi bbm yang irit, perlu banyak berlatih.
- Tidak menginjak pedal gas sampai lebih dari 2 ribu atau 3 ribu rpm
- Tidak sering menginjak gas dalam-dalam
- Menginjak pedal gas santai
- Tidak terbawa emosi mengejar kendaraan lain
- Berjalan dengan kecepatan konstan
- Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi
- Memanfaatkan fitur yang ada pada mobil
Beberapa hal di atas sangat berpengaruh pada iritnya konsumsi bbm sebuah mobil. Tapi, selain itu ada juga beberapa hal yang mempengaruhi konsumsi bbm sebuah mobil.
Misalnya mengisi bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrikan, melakukan perawatan secara berkala, menggunakan oli mesin dan oli transmisi yang sesuai spek pabrik.
Dan, jangan lupa menahan diri untuk tetap berkendara eco driving. Karena berkendara dengan gaya eco driving membutuhkan kesabaran yang luar biasa.
0 Comments